[REVIEW] Nonton Train to Busan

Tuesday, September 20, 2016 Diary of Dreamer 4 Comments


Hi, my blogger friends!

                Adakah dari kalian yang udah lihat film ini? Atau kalian mau lihat dan cari-cari review dulu sebelum nonton? Sama dong! Sebelum nonton aku juga cari review soal ini film biar gak terlalu kaget, tapi akhirnya tetep aja kaget kayak kejang(alay).

                Mungkin bagi yang belum tau tentang film ini bakal aku kasih tau dulu. Jadi Train to Busan adalah film Korea bergenre thriller dan baru dirilis bulan July lalu yang diperanin sama Gong Yoo(kalau gak salah), itu loh pemain Coffee Prince yang ganteng banget dan anak kecil juga sama ibu-ibu muda cantik-_-

                Langsung aja deh, aku aja nulis artikel ini masih gemeteran efek lihat itu film, gak ilang-ilang takutnya, malah tambah berkhayal yang gek jelas dan takut pas lihat ruangan sepi. Bukan maksud nakut-nakutin, malahan rugi banget kalau kalian gak nonton. Tapi, tetep kebayang-bayang terus jadinya.

                Sebelumnya temenku yang dapet film ini dan rencananya mau lihat berdua aja karna takutnya temen-temenku yang lainnya gak suka Korea. Tapi tetep aja berakhir lihat di proyektor pas jam kosong rame-rame sekelas. Dan baru kali ini kita bisa lihat film bareng-bareng rame banget.

                Kalau kata temenku sih, amanat dari film ini adalah soal truth issue, jadi maksudnya manusia itu lebih menakutkan daripada zombie. Karna kita gak bakal tau manusia itu kayak gimana, karena akal mereka masih bekerja dengan baik. Ini itu soal keegoisan, dimana kalian harus berhati-hati dalam keadaan yang mengharuskan kalian untuk bertahan hidup, diantara mau nyelamatin diri sendiri dan berkhianat dengan kelompokmu atau yang bisa care and protect each other. Nah, disini kalian bakal tau arti pentingnya itu meskipun dengan orang yang gak dikenal.

                Pas pertama kita disuguhkan dengan kisah anak yang pingin ketemu ibunya di Busan, nama anaknya Soo. Sebenernya ayahnya, Gong Yoo(aku lupa nama perannya di film) dan ibunya udah cerai, tapi si anak kayak belum bisa hidup tanpa ibunya. Dan karna itu si Soo minta ayahnya untuk nganterin dia ke Busan.

                Dan di kereta itu ada satu orang yang ternyata kena virus zombie, dan nyebar ke seluruh penumpang. Jadilah itu kereta penuh sama makhluk-makhluk yang aku jijik banget lihatnya. And what? Temenku pada teriak semua, ngalah-ngalahin suara filmnya masa, gila keras banget teriaknya termasuk aku. Banyak adegan-adegan yang ngagetin dan menegangkan. Dan kayaknya film ini lebih focus ke cara mereka bertahan hidup dari serangan si zombie. Dan yang paling bikin greget itu ada bapak-bapak yang egois banget, maunya menang sendiri dan ngorbanin orang lain supaya bisa bertahan. Kita sekelas jadi ikutan gak demen sama ini bapak, keluarlah cursed words hadiah untuk si bapak.

                Hampir setengah durasi dari film itu isinya melawan dan menghindari zombie. Pas hampir akhir itu yang bertahan di kereta hanya bebrapa orang aja, bahkan orang-orang yang baik malah terinfeksi duluan. Ada juga bapak-bapak yang rela ngorbanin dirinya untuk nyelametin istrinya yang lagi hamil dan yang lainnya. Itu scene bikin nangis sumpah!! Ada juga mas-mas muda ganteng, Choi Woo Shik yang rela mati bareng-bareng sama pacarnya.

                Dan terakhir tinggal tersisa 3 orang, yaitu Gong Yoo, Soo(anak Gong Yoo), dan Ibu-ibu hamil tadi. Jangan salah ibu hamil itu larinya cepet super tak tertandingi. Mereka bertiga pindah kereta lain karna kereta mereka terhambat dan dipenuhi zombie. Gila itu kereta gak sampe-sampe. Tapi ternyata di kereta baru itu ada satu zombie, dan itu bapak-bapak yang egoisnya kebangetan tadi. Jadinya zombie itu berantem sama Gong Yoo, naasnya Gong Yoo harus rela digigit untuk melindungi anaknya sama si ibu hamil.

                Sebelum berpisah, Gong Yoo sempat ngobrol sama anaknya dan hari itu adalah hari ulang tahunnya Soo. Ini sedih banget. Apalagi Soo belum rela kalau ayahnya mau ninggalinn dia. Tapi Gong Yoo tetep ninggalin Soo kebelakang kereta dan berubah jadi zombie dan terjun dari kereta itu. Dari scene ini aku belajar kalau meskipun ayah kita kelihatan keras diluar, tapi sebenernya mereka itu rela mengorbankan apa aja untuk anaknya.

                Sampainya mereka di Busan hanya berdua dan itupun tentara keamanan masih belum percaya kalau mereka gak terinfeksi dan pingin ditembak, sampai akhirnya Soo nyanyi dan tentara akhirnya nyelametin mereka. Dan tamat.

Rada gantung sebenernya ending nya. Tapi TOP banget dah film ini. Efek animasinya keren abis, dan kalian harus nonton. Tapi ya gitu kebayang-bayang terus di rumah, takut tiba-tiba kalau ada zombie muncul. Wajib nonton deh!! Bahkan temen-temenku nangis ada sampai 5 kali dalam satu film, ada juga yang berdiri-loncat lihat filmnya karna tegang.

Itu dulu review aku untuk film ini, maaf gak lengkap dan ambil garis besarnya aja. Thanks!

4 komentar:

Jingga Dalam SMA

Friday, September 09, 2016 Chalista Putri Nadila 1 Comments

Hai September!




            Untuk pertama kali di blog ini aku posting cerpen. Dan cerpen ini, cerpen pertama buatanku yang bergenre Romance-Sad. Ini request dari seseorang dan hasil buatan ChalistaRisaptiIndyVira (klik the name to know us). Semoga kakaknya yang request ini gak kecewa dan seneng. Sukses terus!

Check it out!
Jingga Dalam SMA

Hai…

Perkenalkan namaku Dookie. Cowok usia 18 tahun yang sedang bahagia-bahagianya menikmati masa muda dengan berbagai tantangan hidup untuk menghadapi dunia baru yang siap menghampiriku.

Bukankah aku masih muda? Kenapa aku harus susah-susah menjadi yang terbaik?

Yahh, hanya untuk membuktikan kepada seseorang yang telah membuatku sadar akan bodohnya aku dengan perasaanku padanya. Dan membuatku hilang arah saat SMA. SMA…… emm, masa-masa yang menurut orang adalah masa yang paling indah dan tak akan pernah terlupakan. Dan aku tidak akan menyangkal itu. Punya banyak teman, dapat mencoba hal-hal baru, bisa jalan-jalan sampe pulang larut malam, atau mungkin bisa menemukan sang pujaan hati.

Dapat kuakui, semua itu memang benar, tapi pengecualiaan untuk opsi yang terakhir. Karna kisah cintaku tak seindah drama-drama khayalan yang menyuguhkan adegan romantic khas Korea bahkan tidak seperti sinetron Indonesia yang terlalu dibuat-buat dan ini sungguh diluar apa yang aku inginkan. Bahkan, terlalu menyedihkan untuk sekedar diperdengarkan.

Berawal dari 3 tahun lalu, saat aku baru memasuki bangku SMA disalah satu sekolah di Yogyakarta. Sekolah yang sangat aku dambakan sejak aku masih SMP dimana aku bisa mendapat banyak teman dan jaraknya tidak terlalu jauh dari tempat tinggalku. Katanya sih banyak murid ceweknya siapa tau aku bisa menemukan pengisi hatiku disini hahaha.

Tahun pertama masuk sekolah, aku sudah memiliki banyak teman. Dan bisa dibilang aku ini tenar kalau bahasa gaulnya sih hits. Disekolah aku bukanlah tipe anak yang rajin dan terlalu patuh dengan peraturan tapi aku juga bukan anak yang bandel, hanya seperti murid biasa lainnya.

Aku terkenal karena aku orang yang cukup ramah dan mudah bergaul. Karna sesungguhnya memiliki banyak teman itu menyenangkan daripada sekedar berdiam diri di kelas ataupun dengan menjadi penggila buku di perpustakaan. Come on, it’s so boring guys!

Semenjak SMA ini hidupku sedikit berubah, aku mulai sering pulang malam untuk mengerjakan tugas sekolah atau hanya berbincang-bincang dengan temanku. Bisa dibilang aku tidak sebaik dan sepolos ketika aku SMP, tapi aku juga tidak akan bilang kalau sekarang aku menjadi hilang arah dalam pergaulan. Karna sejatinya meskipun aku sering pulang malam, membolos kelas, itu semua bukan keinginanku. Bisa dibilang teman-temanku yang mengajakku melakukan itu. Tapi, mau bagaimana lagi, aku terlalu senang bersama mereka, meskipun aku tidak terlalu menikmatinya. Sampai pada akhirnya aku bertemu seorang gadis di tempat biasa aku nongkrong dengan teman-temanku.

Aku nggak tau kenapa aku suka banget sama dia. Aku juga jadi lebih sering nongkrong di tempat itu, siapa tau bisa ketemu lagi sama dia. Dannn…..sesuai dugaanku ternyata dia benar-benar disana. Seperti orang-orang yang sedang jatuh cinta pada umumya aku tanya ke orang-orang terdekatnya segala hal tentang dia. Bahkan sampai malam mau tidur pun aku masih sering bayangin hal-hal yang….. absurd gitu.

Dan dengan bodohnya aku baru tahu kalau dia itu tetangga kelasku, dan aku juga kenal dia baru-baru ini. Kalau dulu setiap istirahat aku selalu pergi keluar kelas entah kemana, sekarang aku lebih tertarik untuk hanya di depan kelas, dan itu membuat beberapa teman sekelasku heran. Tapi bodoh amat hal yang benar-benar menarik minatku saat ini adalah gadis itu.

Namanya Rahel, murid cewek nggak terlalu pinter banget. Kalau aku lihat dari fisiknya, dia cantik dan manis. Kata temen-temennya dia orang nya asik dan itu bikin aku semangat buat lebih kenal sama Rachel.

Hingga akhirnya takdir tuhan pertemuin kita di acara drama musical yang diadain sekolah. Lomba itu perlu banyak pemeran jadi kita perlu kelas gabungan. Dan jodoh banget kelasku digabungin sama kelas Rachel. kita punya konsep romance buat drama ini. Mereka pilih aku jadi pemeran utama cowok dan ngasih aku kebebasan buat pilih pemeran ceweknya. Tanpa basi-basi aku nunjuk cewek itu, aku suruh dia maju dan nyebutin nama sama alamatnya. Agak modus sih tapi berhasil banget.

Kita latihan setiap pulang sekolah, kita deket lanjut chat dan saling follow instagram. Chat nya sih masih biasa aja tapi lumayan lah kalau buat senyum-senyum gak jelas. Pernah sekali dua kali kita ke kantin bareng. Kita juga udah sering digosipin pacaran, dan itu membuaku makin mantap sama perasaan ini.

Aku sempet mikir gimana caranya nembak dia se-romantis mungkin. Terbesit akal aku bakal nembak dia di panggung drama musical pas akhir cerita. Aku udah nyusun scenario apik banget dan aku udah niat buat nglakuinnya. Bahkan aku udah minta tolong sama temen-temen buat nyuksesin acara ini.

Pas hari-H nya aku bener-bener mendalami peranku di drama itu dan tiba dibabak akhir aku manggil Rachel buat ke depan panggung. Rachel maju ke tengah panggung, lalu salah satu temenku men-play video yang isinya foto-foto Rachel yang selama ini aku ambil secara diam-diam. Sampai di akhir video aku muncul ke panggung dan nyatain perasaanku,

Hai Rahel. Aku pertama ketemu kamu di tempat biasa aku kumpul sama temen-temenku, sejak saat itu aku jadi semangat buat ketemu kamu lagi di situ. Aku ngikutin kamu dengan sengaja pas kamu masuk ke kelas sampai akhirnya aku tau kamu tetangga kelasku. Tanpa kamu sadari selama ini aku selalu perhatiin kamu, ambil gambar kamu bahkan aku cari tau seluk belukmu. Kamu cewek asik, kamu suka makan kue di kasih lelahan cokelat kan? Minum es jeruk es nya ngga banyak soalnya kamu alergi dingin kan? Ngga suka sama olahraga air, bahkan sampai tanggal lahir kamu pun aku tau, yaitu enam November. Apa masih ada yang belum aku sebutin? Aku udah nyaman bahkan sayang banget sama kamu , aku ngga tau apa yang kamu rasain ke aku tapi kamu perlu tau ini.

Temen-temenku muncul pakai baju dengan tulisan “Would You Be My GIRLFRIEND?”. Dia terkejut sampai nangis dan di situ aku udah percaya diri banget dia mau nerima aku. Tapi, pas dia jalan deketin aku, semua lain dari ekspekstasiku. Dia bilang di depan umum,

Sorry, yang kita lakuin selama ini itu cuman sebagai perantara agar aku bisa dalamin peran ini. Aku nganggap kamu cuma temen, itu pun aku gak nyangka bisa temenan sama kamu. Di pikiran aku kamu itu hanya cowo ngga baik yang suka pulang malem, nongkrong gajelas, suka bolos pelajaran, dan ngga sopan sama guru. Oke aku akuin ini moment nembak cewe yang paling romantis yang pernah aku alamin tapi yang jelas maaf aku nggak bisa pacaran sama cowok yang nggak sesuai dengan yang aku idamkan

Dia langsung pergi ninggalin panggung, dan disitu perasaanku campur aduk. Aku merasa sedih, malu, jengkel bahkan rasanya ingin memakan semua orang yang hadir di situ. Aku bener-bener di hina.

Fuck her!

Sejak saat itu aku ngga pernah mau diajak nongkrong, ngga mau diajak pulang malam, dan lebih sering belajar, ikut pelajaran meski ngga terlalu suka dan intinya aku pengen ngebuktiin kalau aku ngga sehina yang di bilang sama Rachel aku juga pingen ngelupain dia sampai bener-bener lupa. Intinya aku udah benci sama dia.

Tiba saat kelulusan kalian tau aku dapat nilai berapa?

Aku nggak mau sebutin nilainya yang jelas posisiku TEPAT diatas Rachel. Dan itu membuat aku senyum puas. Pas dia mau liat papan pengumuman dia papasan denganku dan aku hanya bisa menyeringai. Oke sekarang terbukti gimana aku. Dan siapa yang menang.

Lulus SMA aku mutusin untuk nggak kuliah. Tapi aku nulis lirik lagu, buat band bahkan bandku terkenal hingga berkesempatan manggung di luar negeri. Aku sendiri gak nyangka bisa punya kesempatan emas kayak gitu. Dan sekarang hidupku lebih-lebih bahagia tanpa ada cewek.

1 komentar: