WELCOME KERATON SURAKARTA (PART 2)

Monday, April 25, 2016 Chalista Putri Nadila 0 Comments

Masih di mood yang sama, aku balik lagi dengan cerita liburanku ke Jawa Tengah bulan lalu. Kali ini aku bawain part 2 nya lebih ke kesan yang lucu dan bahagia, jadi gak kayak yang part 1 yang terlalu serius.

Pas aku lihat entri yang paling banyak menarik perhatian mata elang kalian di blog nut aku ini, aku nyadar kalau sebenarnya cerita-cerita gini gak begitu menarik. Aku juga ngerasa bosen kalau harus baca yang kayak gini. Tapi, se-enggaknya postingan ini bisa membantu kalian yang mau liburan di tempat yang akan aku bahas ini.

Masih di kota yang sama, yaitu Solo. Tempat dimana Pak Jokowi pernah jadi orang paling dipercaya dan dihormati disana J. Dan masih sama rombongan kelasku yang alay dan jablay plus gak bisa diem. Setelah pulang dari liburan bersejarah kita di Museum Sangiran, The Homeland of Java Man. Capcus lah kita ke tempat selanjutnya, sebenernya ini masih di tempat bersejarah dengan segala hal-hal mistis di dalam tempat ini. Yap! Seperti judul, aku akan cerita pengalaman aku di Keraton Surakarta.


Perjalanan ke keraton dari museum sekitar setengah jam *mungkin*. Tiba-tiba aja mobil berhenti di pinggiran pertigaan jalan raya. Aku pikir kita udah sampai di keraton, dan ternyata emang bener mobil udah parkir tapi emang sengaja nih parkirannya jauh dari karaton, tebakan aku sih mungkin supaya keratonnya gak macet dan penuh kali ya.

Terus naik apa sist?

Kita naik BECAK!!! Yeyyy! Demen banget, sumpah lucu deh naik becak, senang-senang cemas gitu rasanya. Dikarenakan waktu itu cuman ada sedikit becak, jadi satu becak untuk tiga orang -_-.  Dan aku yang paling muda harus rela naik paling depan dipangku dua bodyguard handal. Sebenernya naik paling depan itu seru banget karna bisa nikmatin pemandangan dan teriak-teriak minta ga jelas. Dan yang paling parah gue minta adu balap antara becak gue sama becak temen gue lainnya. Bahkan, tukang becaknya malah nurut-nurut aja.

Yang paling menyedihkan karna duduk di depan adalah aku yang kena malu pertama, diliatin sama tourist-tourist local disana, disangka orang edan(?). Dan sebenernya aku was-was juga, karna kalau becaknya jatuh kedepan, aku adalah korban pertama yang kena aspal, mengenaskan. Beresiko tapi ASYIK! Waktu naik becak ini, kita hanya membayar 5k per orang, sebanding lah sama berat kita.

Sampai kita tiba di keraton, suasanya gak begitu ramai. Kalau kita lihat dari depan, sebenernya keraton ini gak begitu luas, tapi pas di dalem ternyata luasnya ber hektar-hektar broo. Sebelum masuk kita harus beli tiket dulu. Disana kita bakal dipandu oleh orang dalem, waktu itu rombonganku dipandu oleh Pak Gati.

Karna emang tempat mistis dan bersejerah, jadi untuk masuk keraton juga ada aturannya. Kita gak boleh masuk pakai sandal jepit, sampe-sampe guru aku harus kaki ayam masuk disana. Banyak bangunan-bangunan yang gak boleh kita injak, karna bangunan itu cuman dibuka pas acara-acara tertentu aja.

Kita dijelasin panjang lebar sama Pak Gati tentang sejarah keraton. Dan lo tau? Raja yang sekarang menjabat disana punya sekitar 100 cucu, amazing! Disana juga ada museumnya. Aku yakin kalian bakal capek untuk keliling-keliling museumnya. Luas banget, sampe gak kuat. Mulai dari keris, gong, kereta yang biasa dinaikin raja, sampe payung raja semuanya lengkap.

Cukup sudah! Akhirnya, karna capek kita udahin keliling keratonnya dan balik lagi parkiran. Kita baliknya naik becak lagi dan balapan LAGI. Dan lantaran kita belum makan siang, kita putusin makan siang secara sederhana di pasar deket parkiran. Kita makan murah meriah dengan lauk bakso / soto dan segelas es teh.

Kita pulang dari sana sekitar pukul 5 sore dan mampir ke masjid untuk mandi dan salat. Kita juga mampir dulu di Kurnia yang ada di Madiun sekitar jam 7 untuk makan malam sekaligus beli oleh-oleh beberapa, karna disana ada kesukaanku, bakpia pathok. Selama perjalanan pulang kita cuman tidur dan ninggalin pak guru yang nyetir mobil sendirian (maaf pak) karna udah gak kuat buat buka mata. Setelah sekian lama dan molor dari jadwal semula yang seharusnya kita sampai di Blitar jam 11, kita malah sampai jam 12 lebih.

Karna cuman kelas IBB yang jalan-jalan, banyak dari kelas lain yang iri sama kita bahkan kakak kelas juga banyak yang iri J Jalan-jalan sendiri ya kak ---

Ini tadi pengalaman aku selama di Solo, dan ini part terakhir perjalananku disana. Semoga membantu ya teman. Kalau ada saran untuk apa yang harus aku posting selanjutnya, bisa kasih tau aku dengan senang hati di kolom komentar. Terima kasih, see you next time….




You Might Also Like

0 komentar: