BERHIJRAH
Hello ladies and gentlemen!
Disini aku ingin berbagi ceritaku juga temanku yang sedang gencar-gencarnya untuk berhijrah. Mungkin belum bisa untuk totally behijrah, namun kami melakukanya step by step yang Insya Allah nantinya bisa sesuai dengan yang Allah harapkan. Bukan maksud untuk sok alim, but hopefully it will touch and awaken our little heart.
Ini semua bermula saat aku dan salah satu temenku yang pingin banget untuk bisa kuliah S1 di luar negeri. Bukan itu aja, kita punya banyak wishlists yang berhubungan sama luar negeri, mulai dari travelling, nonton konser, kuliah, sampe cari suami bule pun gak terlewatkan dari pikiran kita. Kita yang masih labil excited banget dengan semua itu.
Aku udah mikir kalau nanti kita diluar negeri masih bisakah aku istiqamah dengan jilbabku, bisakah aku tidak tergoda dengan kebebasan disana, bisakah aku menikmati semuanya tanpa melupakan salatku? Dan banyak hal yang terlintas dalam otakku. Akupun ingin menjawab bahwa aku tidak akan tergiur dengan semua hiruk piruk masyarakat disana, namun akalku berkata tidak mungkin dan aku tau itu benar.
Hingga saat dimana temanku berkata, " nggak kok, kalau disana kita itu malah bisa lebih alim. "
Huh? Darimananya?
Tapi setelah dipikir-pikir, mungkin kata dia itu ada benernya juga. Disana pasti ada perkumpulan remaja islam yang kalau kita bisa ikut untuk gabung disana itu menurutku bakal keren abis. Dan untuk jadi satu-satunya orang yang memakai jilbab dalam kerumunan banyak orang pasti tambah keren. Tambah lagi saat kalian merasa minder dengan lingkungan sekitar, seharusnya itu membuat kita untuk lebih dekat dengan Yang Kuasa. Belum lagi jika kalian bisa menarik perhatian seseorang atas Islam, it'll be really awesome. Banyak hal gak terduga muncul di otakku waktu itu yang kuharap akan tetap menempel hingga kapanpun.
Dan lagi hidup disana sebagai minoritas bukanlah suatu hal yang membuat kita tersisihkan, berdasarkan info nih toleransi disana bisa diacungi jempol. Oke mungkin ada orang yang akan memandang kita dengan tatapan aneh saat dijalan, tapi itu bukan berarti mereka memandang rendah kita, "oh she's muslim" dan hanya akan begitu. Malahan kita bisa menjadi muslim sesuai dengan kepercayaan kita tanpa pengaruh orang lain. Seperti contoh saat kita di Indonesia yang mayoritasnya muslim pasti banyak pemahaman yang berbada soal Islam dan pengertian taat yang bermacam-macam. Jika diluar negeri, kita bisa hidup bebas sebagai muslim tanpa takut dipengaruhi oleh orang lain.
Sekarang aku lebih belajar untuk menjadi muslim yang baik, yang mulai menutup diri dari hal-hal yang nantinya menjerumuskan ke hal negatif. Lebih berpikir positif aja, gak ada yang bisa menjelek-jelekkan kita selama kita bersama Allah. Dan di jaman sekarang, negara barat sudah mulai terbuka dengan Islam, jadi kurasa tidak ada lagi yang namanya bullying terhadap Islam, jika adapun itu hanya dilakukan oleh oknum-oknum yang belum berpikir terbuka.
The point here is be proud of yourself as muslim, there are nothing to be afraid of as long as you with Allah. Aamiin.
0 komentar: