WELCOME KERATON SURAKARTA (PART 2)
Masih di mood
yang sama, aku balik lagi dengan cerita liburanku ke Jawa Tengah bulan lalu.
Kali ini aku bawain part 2 nya lebih ke kesan yang lucu dan bahagia, jadi gak
kayak yang part 1 yang terlalu serius.
Pas aku lihat
entri yang paling banyak menarik perhatian mata elang kalian di blog nut aku ini, aku nyadar kalau sebenarnya
cerita-cerita gini gak begitu menarik. Aku juga ngerasa bosen kalau harus baca
yang kayak gini. Tapi, se-enggaknya postingan ini bisa membantu kalian yang mau
liburan di tempat yang akan aku bahas ini.
Masih di kota
yang sama, yaitu Solo. Tempat dimana Pak Jokowi pernah jadi orang paling
dipercaya dan dihormati disana J.
Dan masih sama rombongan kelasku yang alay dan jablay plus gak bisa diem.
Setelah pulang dari liburan bersejarah kita di Museum Sangiran, The Homeland of
Java Man. Capcus lah kita ke tempat selanjutnya, sebenernya ini masih di tempat
bersejarah dengan segala hal-hal mistis di dalam tempat ini. Yap! Seperti
judul, aku akan cerita pengalaman aku di Keraton Surakarta.
Perjalanan ke
keraton dari museum sekitar setengah jam *mungkin*. Tiba-tiba aja mobil
berhenti di pinggiran pertigaan jalan raya. Aku pikir kita udah sampai di
keraton, dan ternyata emang bener mobil udah parkir tapi emang sengaja nih
parkirannya jauh dari karaton, tebakan aku sih mungkin supaya keratonnya gak
macet dan penuh kali ya.
Terus naik apa sist?
Kita naik
BECAK!!! Yeyyy! Demen banget, sumpah lucu deh naik becak, senang-senang cemas
gitu rasanya. Dikarenakan waktu itu cuman ada sedikit becak, jadi satu becak
untuk tiga orang -_-. Dan aku yang
paling muda harus rela naik paling depan dipangku dua bodyguard handal.
Sebenernya naik paling depan itu seru banget karna bisa nikmatin pemandangan
dan teriak-teriak minta ga jelas. Dan yang paling parah gue minta adu balap
antara becak gue sama becak temen gue lainnya. Bahkan, tukang becaknya malah
nurut-nurut aja.
Yang paling
menyedihkan karna duduk di depan adalah aku yang kena malu pertama, diliatin
sama tourist-tourist local disana, disangka orang edan(?). Dan sebenernya aku
was-was juga, karna kalau becaknya jatuh kedepan, aku adalah korban pertama
yang kena aspal, mengenaskan. Beresiko tapi ASYIK! Waktu naik becak ini, kita
hanya membayar 5k per orang, sebanding lah sama berat kita.
Sampai kita tiba
di keraton, suasanya gak begitu ramai. Kalau kita lihat dari depan, sebenernya
keraton ini gak begitu luas, tapi pas di dalem ternyata luasnya ber
hektar-hektar broo. Sebelum masuk kita harus beli tiket dulu. Disana kita bakal
dipandu oleh orang dalem, waktu itu rombonganku dipandu oleh Pak Gati.
Karna emang
tempat mistis dan bersejerah, jadi untuk masuk keraton juga ada aturannya. Kita
gak boleh masuk pakai sandal jepit, sampe-sampe guru aku harus kaki ayam masuk
disana. Banyak bangunan-bangunan yang gak boleh kita injak, karna bangunan itu
cuman dibuka pas acara-acara tertentu aja.
Kita dijelasin
panjang lebar sama Pak Gati tentang sejarah keraton. Dan lo tau? Raja yang
sekarang menjabat disana punya sekitar 100 cucu, amazing! Disana juga ada
museumnya. Aku yakin kalian bakal capek untuk keliling-keliling museumnya. Luas
banget, sampe gak kuat. Mulai dari keris, gong, kereta yang biasa dinaikin
raja, sampe payung raja semuanya lengkap.
Cukup sudah!
Akhirnya, karna capek kita udahin keliling keratonnya dan balik lagi parkiran.
Kita baliknya naik becak lagi dan balapan LAGI. Dan lantaran kita belum makan
siang, kita putusin makan siang secara sederhana di pasar deket parkiran. Kita
makan murah meriah dengan lauk bakso / soto dan segelas es teh.
Kita pulang dari
sana sekitar pukul 5 sore dan mampir ke masjid untuk mandi dan salat. Kita juga
mampir dulu di Kurnia yang ada di Madiun sekitar jam 7 untuk makan malam
sekaligus beli oleh-oleh beberapa, karna disana ada kesukaanku, bakpia pathok.
Selama perjalanan pulang kita cuman tidur dan ninggalin pak guru yang nyetir
mobil sendirian (maaf pak) karna udah gak kuat buat buka mata. Setelah sekian
lama dan molor dari jadwal semula yang seharusnya kita sampai di Blitar jam 11,
kita malah sampai jam 12 lebih.
Karna cuman
kelas IBB yang jalan-jalan, banyak dari kelas lain yang iri sama kita bahkan
kakak kelas juga banyak yang iri J
Jalan-jalan sendiri ya kak ---
Ini tadi
pengalaman aku selama di Solo, dan ini part terakhir perjalananku disana.
Semoga membantu ya teman. Kalau ada saran untuk apa yang harus aku posting
selanjutnya, bisa kasih tau aku dengan senang hati di kolom komentar. Terima
kasih, see you next time….
0 komentar: